Thailand dan Kamboja Sepakat Gencatan Senjata: Akhir dari Konflik Perbatasan Mematikan

Perang antara Thailand vs Kamboja – Setelah lima hari bentrokan berdarah sepanjang perbatasan, Thailand dan Kamboja sepakat untuk melakukan gencatan senjata segera dan tak bersyarat, yang mulai berlaku pada malam 28 Juli 2025 pukul 00.00 waktu lokal. Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan mediasi di Kuala Lumpur yang dipimpin Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dan melibatkan kehadiran diplomatik dari Amerika Serikat dan Tiongkok.

Latar Belakang Konflik

  • Bentrokan pecah sejak 24 Juli 2025 setelah serangkaian serangan artileri dan penggunaan senjata berat di daerah perbatasan yang disengketakan, terutama di sekitar kuil Prasat Ta Moan Thom. Peristiwa ini menewaskan sedikitnya 35–38 orang dan memaksa puluhan ribu warga mengungsi.
  • Sejak Mei 2025, ketegangan meningkat setelah tentara Kamboja tewas dalam konfrontasi, memicu rangkaian protes diplomatik dan pembatasan perbatasan dari kedua negara.

Peran Mediasi & Tekanan Internasional

  • Malaysia, sebagai ketua ASEAN, memfasilitasi gencatan senjata dan penarikan pasukan kedua pihak, meski dibutuhkan waktu untuk itu dilaksanakan.
  • Presiden AS Donald Trump turut memberikan tekanan diplomatik kuat, dengan ancaman menghentikan negosiasi perdagangan jika bentrokan tidak dihentikan.
  • Delegasi dari Tiongkok dan AS juga hadir dalam pembicaraan di Malaysia, mendukung upaya meredam konflik.

Pernyataan Pemimpin Dari Setiap Negara

  • Hun Manet (PM Kamboja) menyebut hasil pertemuan itu “sangat positif” dan berharap akan membalikkan gelombang eksodus serta memulai kembali normalisasi hubungan.
  • Phumtham Wechayachai (PM Thailand sementara) berharap kesepakatan ini dilaksanakan dengan itikad baik dari kedua pihak. Thailand menekankan preferensi menyelesaikan isu ini melalui dialog bilateral.

Tantangan Pasca-Gencatan

  • Ketidakpercayaan mendalam antara kedua negara tetap menjadi risiko utama. Intensitas konflik dipicu oleh persaingan politik dan sejarah sengketa perbatasan yang tidak terselesaikan.
  • Pakar menyoroti bahwa gencatan ini belum menjamin penyelesaian jangka panjang tanpa dialog dan rekonsiliasi struktural.

Kesepakatan gencatan senjata antara Thailand dan Kamboja menandai langkah awal menuju meredanya konflik bersenjata di ASEAN. Melalui mediasi Malaysia dan tekanan diplomatik internasional, kedua negara menyatakan komitmen awal untuk menghentikan bentrokan, menarik pasukan, dan membuka dialog bilateral. Meskipun optimisme tinggi, masa depan perdamaian masih bergantung pada upaya bersama menjaga stabilitas dan membangun kembali kepercayaan yang retak akibat konflik panjang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *