Gempa di Kepulauan Talaud : Fakta dan Informasi Terkini

Signpostme – Pada 2 Desember 2024, telah terjadi Gempa di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara dengan magnitudo 4,1 pada pukul 01.47 WIB. Berdasarkan data BMKG, pusat gempa berada 31 km timur laut Melonguane pada koordinat 4.15 LU dan 126.92 BT, dengan kedalaman 10 km. Gempa ini tidak memicu tsunami, tetapi masyarakat diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan pada lempeng Laut Filipina yang tersubduksi di bawah Laut Maluku,” ujar Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Selasa.

Kondisi dan Respon Gempa di Kepulauan Talaud

Gempa di Kepulauan Talaud

Meski berkekuatan relatif kecil, gempa ini dirasakan oleh masyarakat sekitar, khususnya di wilayah Melonguane. Tidak ada laporan kerusakan signifikan maupun korban jiwa hingga berita ini diturunkan. Pemerintah daerah bersama BMKG terus memantau situasi dan memberikan informasi terkini untuk mengantisipasi dampak lanjutan.

Imbauan BMKG dan Langkah Antisipasi

BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan mengikuti protokol keselamatan saat gempa terjadi, seperti:

  1. Menjauhi bangunan tua atau rentan runtuh.
  2. Memastikan jalur evakuasi sudah disiapkan.
  3. Menghindari penyebaran informasi tidak akurat.

Pemerintah daerah juga diimbau untuk terus menyosialisasikan langkah tanggap darurat, terutama di wilayah rawan bencana seperti Talaud.

Potensi Aktivitas Seismik di Sulawesi Utara

Wilayah Sulawesi Utara, termasuk Kepulauan Talaud, berada di zona tektonik aktif, sehingga rentan terhadap gempa bumi. Aktivitas lempeng tektonik di wilayah ini sering kali menyebabkan gempa bumi dengan berbagai skala. Monitoring rutin dan edukasi kepada masyarakat menjadi kunci utama untuk meminimalisasi risiko bencana.

Laporan Terakhir Gempa di Kepulauan Talaud

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 13.35 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Daryono mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *