Konflik Bersenjata Thailand–Kamboja Memuncak: Kronologi 24 Juli 2025

Konflik Bersenjata Thailand–Kamboja – Pada 28 Mei 2025, terjadi kontak senjata antara tentara Thailand dan Kamboja di kawasan perbatasan tanpa demarkasi. Insiden tersebut menyebabkan seorang tentara Kamboja tewas dan mengakibatkan peningkatan ketegangan militer di sekitar Candi Prasat Ta Muen Thom dan Ta Moan Thom. Ketegangan memuncak ketika di akhir Juli, keduanya saling menuduh memicu konflik, dengan korban sipil di pihak Thailand mencapai setidaknya 12–13 orang, termasuk anak-anak. Thailand membalas dengan serangan udara menggunakan jet F‑16 terhadap target militer Kamboja, sementara Kamboja melancarkan serangan artileri dan roket terhadap wilayah Thailand.

Awal Bakuh dan Intensifikasi

  1. Pada pagi hari, terjadi bentrokan bersenjata di wilayah perbatasan yang disengketakan dekat Candi Ta Muen Thom di provinsi Surin, Thailand, dan wilayah Oddar Meanchey, Kamboja. Kedua negara saling tuduh memicu serangan pertama.
  2. Pasukan Kamboja menggunakan drone pengintai sebelum melancarkan serangan dengan roket BM-21 dan artileri ke wilayah sipil Thailand, termasuk ke stasiun bensin, rumah sakit, dan komunitas lokal.
  3. Thailand membalas dengan menurunkan enam jet F‑16 dan melakukan serangan udara terhadap target militer Kamboja sebagai respon pertahanan diri.

Korban dan Kerusakan Akibat Perang

  • Setidaknya 12 orang tewas di Thailand 11 warga sipil dan 1 tentara. Di antara korban, terdapat seorang anak berusia delapan tahun. 31 lainnya luka-luka.
  • Sebuah pom bensin di wilayah Kantharalak terkena roket, menyebabkan sedikitnya enam kematian dan banyak korban luka.
  • Wilayah Surin dan Ubon Ratchathani juga terkena dampak kekerasan dengan bangunan terbakar dan rumah sakit sempat dikosongkan.

Langkah Diplomatik dan Tanggap Darurat

  1. Thailand menutup semua perbatasan darat dengan Kamboja dan menarik dubesnya dari Phnom Penh. Sebaliknya, Kamboja membalas dengan memanggil pulang serta mengusir duta besar Thailand dari Bangkok.
  2. Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, mengajukan permintaan rapat darurat ke Dewan Keamanan PBB untuk menanggapi apa yang disebutnya sebagai agresi Thailand.
  3. ASEAN di bawah kepemimpinan Malaysia serta Pemerintah China dan Amerika Serikat menyerukan penghentian segera pertempuran dan negosiasi damai untuk menjaga stabilitas kawasan.

Ringkasan Status Konflik

AspekKondisi Terkini
Lokasi konflikSekitar Candi Ta Muen Thom, provinsi Surin, batas Thailand–Kamboja
Senjata yang digunakanRoket BM‑21, artileri, drone pengintai, serangan udara dengan F‑16
Korban jiwa11 warga sipil & 1 tentara tewas di Thailand; jumlah korban Kamboja tidak diketahui
Relasi diplomatikThailand menskors hubungan dan menarik dubes; Kamboja mengambil tindakan serupa
Evakuasi warga sipilSekitar 40.000 orang dipindahkan dari zona konflik dekat area terdampak
Seruan globalTeguran dari PBB, ASEAN, plus negara-negara besar agar segera berdialog

Konflik hari ini menunjukkan eskalasi paling serius antara Thailand dan Kamboja dalam lebih dari satu dekade terakhir. Media menggunakan istilah konfrontasi bersenjata terburuk dalam 13 tahun untuk menggambarkan situasi ini, Meskipun belum ada deklarasi perang resmi, pertempuran melibatkan senjata berat dan korban sipil telah memicu kekhawatiran global. Jika ketegangan tidak segera mereda melalui diplomasi efektif, krisis ini berpotensi berkepanjangan. Langkah-langkah lanjutan seperti perlindungan warga sipil, dialog bilateral, dan mediasi internasional menjadi penting untuk mencegah ekspansi konflik yang lebih luas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *