
Gerakan Non-Blok (GNB) merupakan sebuah aliansi global yang didirikan pada tahun 1961 di Belgrade, Yugoslavia, di tengah memuncaknya ketegangan Perang Dingin antara blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan blok Timur yang dipimpin Uni Soviet. Berdirinya GNB mencerminkan semangat untuk menjaga kedaulatan, kemandirian politik, dan perdamaian dunia.
Latar Belakang Lahiranya Gerakan Non-Blok (GNB)
Setelah Perang Dunia II berakhir, dunia terbagi menjadi dua kubu besar: kapitalis dan komunis. Banyak negara baru yang merdeka setelah era kolonial merasa terjebak dalam konflik ideologis yang bukan bagian dari perjuangan mereka. Untuk itu, sejumlah pemimpin negara seperti Soekarno (Indonesia), Jawaharlal Nehru (India), Josip Broz Tito (Yugoslavia), Gamal Abdel Nasser (Mesir), dan Kwame Nkrumah (Ghana) menggagas sebuah gerakan alternatif yang dikenal dengan nama Gerakan Non-Blok. Gerakan ini secara resmi didirikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pertama di Beograd, Yugoslavia, pada tahun 1961.
Tujuan Didirikannya Gerakan Non-Blok
- Menegakkan Kedaulatan dan Kemerdekaan Negara Anggota Atau Negara Berkembang
Gerakan ini bertujuan untuk melindungi hak-hak negara yang baru merdeka agar tidak menjadi alat kepentingan negara adikuasa. GNB dibentuk dengan sejumlah tujuan utama yang tercermin dalam berbagai dokumen resmi dan pernyataan konferensi. Tujuan pertama dan yang paling mendasar adalah menjunjung tinggi kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas wilayah negara anggota. Dalam konteks dekolonisasi yang berkembang pesat setelah Perang Dunia II, GNB menjadi wadah penting bagi negara-negara baru untuk memperkuat posisi politiknya di dunia internasional. - Menentang imperialisme dan dominasi asing
GNB secara tegas menolak segala bentuk imperialisme, kolonialisme, apartheid, dan dominasi asing. Gerakan ini mendukung perjuangan rakyat di berbagai belahan dunia untuk menentukan nasibnya sendiri tanpa intervensi kekuatan luar. Prinsip ini menjadikan GNB sebagai suara kolektif negara-negara berkembang dalam memperjuangkan keadilan internasional. - Kerja sama internasional yang setara
GNB juga bertujuan membangun kerja sama internasional yang dilandasi prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain. Dalam berbagai forum global, GNB memperjuangkan terciptanya tatanan dunia yang multipolar, inklusif, dan bebas dari hegemoni negara adidaya. - Keadilan ekonomi global
Dalam perkembangan selanjutnya, GNB turut menyuarakan perlunya restrukturisasi sistem ekonomi global agar lebih adil bagi negara-negara berkembang. Isu-isu seperti pembangunan berkelanjutan, pengentasan kemiskinan, perubahan iklim, dan hak asasi manusia menjadi bagian integral dari agenda GNB di era modern. - Representasi negara berkembang
Sebagai salah satu pendiri, Indonesia tetap konsisten memainkan peran aktif dalam GNB. Melalui GNB, Indonesia terus mendorong dunia yang lebih adil, damai, dan seimbang, sesuai dengan semangat Konferensi Asia-Afrika dan prinsip Dasasila Bandung yang menjadi fondasi gerakan ini, demikian mengutip sejumlah sumber.
Peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok
Indonesia memiliki peran penting dalam lahirnya GNB. Presiden Soekarno merupakan salah satu tokoh penggagas utama dan sebelumnya telah menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung (1955) yang menjadi fondasi semangat solidaritas negara-negara dunia ketiga.
Gerakan Non-Blok dibentuk sebagai wadah perjuangan negara-negara yang ingin mempertahankan kemandirian politik, perdamaian dunia, dan kerja sama internasional yang setara. Di tengah persaingan global saat itu, GNB menjadi simbol penolakan terhadap dominasi ideologis dan kekuasaan negara-negara besar.
Leave a Reply